Pertanyaan:
Bagaimana
hukum menutup aurat menurut 4 madzhab?
Jawab:
Hukumnya
wajib menurut 4 madzhab.
Refrensi:
kitabul Fiqh ‘Alal Madzahib Al-arba’ah Juz 1
hlm 174.
يجب علي المكلف ستر عورتة خارج الصلاة عن نفسه وعن غيره ممن لا يحل له
النظر الي عورته إلا لضرورة.
(كتاب الفقه علي المذاهب
الأربعة ج 1 ص 174 )
Wajib bagi mukalaf untuk menutupi auratnya di luar sholat dari
dirinya sendiri , orang lain dan orang-orang yang tidak diperbolehkan melihat
auratnya kecuali dalam keadaan darurat.
Adapaun
batasan aurat menurut 4 madzhab adakalanya didalam sholat dan adakalanya di
luar sholat maka terjdi perbedaan pendapat seperti berikut:
1. Batasan
Aurat dalm sholat.
Menurut
jumhur ulama ( Imam Malik, Imam syafi’I dan Imam Ahmad) seluruh badan wanita
merdeka adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan. Pendapat Imam abu
Hanifah seperti itu hanya saja beliau menambahkan dua telapak kakinya bukan
aurat.
Refrensi:
Mizanul Kubro bab sSyurutush sholah hlm. 170.
ومن ذلك قول مالك والشافعي وأحمد في إحدي روايتيه إن الحرة كلها عورة إلا
وجهها وكفيها مع قول أبي حنيفة إنها كلها عورة إلا وجهها وكفيها وقدميها. (المزان
الكبري باب شروط الصلاة ص 170 )
2.Batasan
aurat di luar sholat.
a.Aurat
Laki-Laki
Menurut
Imam Syafi’I aurat laki-laki di princi. Jika dinisbatkan kepada mahrom dan
orang laki2 maka batasan auratnya adalah sesuatu yang terletak diantara lutut
dan pusar. Jika dinisbatkan kepada
wanita yg bukan mahromnya maka aurat laki-laki adalah seluruh badan. Pendapat
ini sesuai dengan pendapat Imam Malik. Hanya saja imam malik mengecualikan
kepala, kedua tangan dan kaki.
b.Aurat
perempuan.
Menurut
Imam Syafi’I jika dinisbatkan kepada laki-laki lain maka wajah dan telapak
tangan termasuk aurat. Jika dinisbatkan kepada perempuan baik muslimah maupun
kafir, maka wajah dan telapak tangan tidak termasuk aurat.
Menurut
Imam malik Aurat wanita jika dinisbatkan kepada mahromnya adalah kecuali
kepala, leher, kedua tangan dan kedua kaki. Pendapat itu sama dengan pendapat
Imam ahmad.
Menurut
Imam Ahmad Aurat Aurat wanita di luar sholat sama dengan auratnya di dalam
sholat, yaitu seluruh badan kecuali wajah telapak tangan dan telapak kaki.
Wallohu
a’lam
Refrensi; Kitab Fiqh ‘Alal Madzahib
Al-Arba’ah Juz 1 hlm 174-176)
0 comments:
Post a Comment
Silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ini