Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Friday, April 5, 2013

Qul Hadzihi Sabily IV (Seputar Tasawuf)


Dua dari delapan point yang oleh wahabi dianggap sebagai pokok ajaran tasawuf telah kita jawab pada artikel yang lalu. Lihat di sini Qul Hadzihi Sabily III (Seputar Tasawuf)Pada artikel ini kita akan membahas  3 point yaitu masalah Syekh, baiat dan wirid. Pada point pertama dan ke-dua saya hanya akan menunjukan kontradiksi yang terjadi pada artkel Abu Bakar Jabir. Dengan begitu kita tidak perlu membahas subtansinya secara terperinci. Cukuplah kontradiksi yang terjadi pada pernyataan ustad wahabi itu sebagai bukti bahwa artikelnya bathil. Sebab kata ulama: “Kebatilan pasti saling kontradiksi.”

1. Syekh
Ketika membahas masalah Syekh dalam tasawuf, Abu Bakar Jabir Al Jazairi berkata: “Sesungguhnya keberadaan syaikh itu, menurut syariat bisa dibenarkan melalui Syaikh (yang memiliki ilmu dan tahu jalan menuju Alloh) itulah yang bisa diambil ilmunya dan mencontohnya. Hingga terbentuklah kesempurnaan jiwa lantaran bimbingannya dalam Islam, yang demikian ini adalah perkara yang terpuji dan dituntunkan syar’i.”

Perhatikan kalimat Hingga  terbentuklah kesempurnaan jiwa.” Kalimat ini menunjukan bahwa ia mengakui adanya kesempurnaan jiwa. Namun selanjutnya ia membantah adanya kesempurnaan. Berikut ucapan ustad wahabi itu: “Dan yang lebih mengherankan lagi dalam dunia tarekat, mensyaratkan bagi syaikh yang menjadi murabbi yang memiliki kewenangan khusus harus memiiliki sifat sempurna. Padahal yang demikian tidak mungkin dimiliki sekalipun oleh sebagian para nabi.”

Perhatikan kalimat bagi syaikh yang menjadi murabbi yang memiliki kewenangan khusus harus memiiliki sifat sempurna. Padahal yang demikian tidak mungkin dimiliki sekalipun oleh sebagian para nabi.” Kalimat ini menunjukan bahwa ia tidak mengakui adanya kesempurnaan bahkan sebagian Nabi sekalipun menurutnya tidak sempurna.

Pertama-tama ia membuat pernyataan bahwa dengan bimbingan islam jiwa seseorang akan sempurna. Dengan kata lain ia percaya ada orang yang sempurna. Namun selanjutnya ia membantah pernyataannya sendiri bahwa sifat sempurna tidak mungkin dimiliki sekalipun oleh sebagian Nabi. 

Bagaimana bisa? seorang ustad yang dianggap sebagai ulama oleh wahabi membuat pernyataan yang saling kontradiksi dalam satu sub tema yang hanya berjarak 3 paragraph? Ini merupakan kesalahan fatal yang dalam meja ilmiyah kesalahan tersebut tidak mungkin terjadi kecuali hanya pada orang bodoh. Jadi siapa yang bodoh? Ustad wahabi atau shufi?

Saya teringat satu kaidah dari Ulama, bahwa “Kebatilan pasti saling kontradiksi.” Pernyataan ustad wahabi itu saling kontradiksi. Jadi siapa yang bathil? Wahabi atau shufi?

2. Baiat

Saat membahas masalah baiat, Abu Bakar Jabir Al Jazairi, berkata: “Sesungguhnya baiat adalah sesuatu yang disyariatkan, yakni sebagaimana Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam pernah membaiat para Shohabat rodliallohu anhum. Adapun baiat yang dilakukan kepada imam adalah bid’ah.”

Perhatikan kalimat Sesungguhnya baiat adalah sesuatu yang disyariatkan” Kalimat ini menunjukan pengakuannya bahwa baiat disyari’atk-an. Telah maklum bahwa apa yang dilakukan oleh Nabi, kalau tidak sunah maka wajib hukumnya untuk diikuti oleh umat islam. Namun selanjutnya ustad wahabi itu mengatakan bahwa baiat adalah bid’ah. Katanya: Adapun baiat yang dilakukan kepada imam adalah bid’ah.”

Dengan demikian menurut ustad wahabi, baiat adalah sesuatu yang disyariatkan sekaligus bid’ah. Rosululloh SAW dan Sahabat pernah melakukan baiat, namun jika ada umat islam yang mengikuti jejak itu -menurut ustad wahabi- mereka telah melakukan bid’ah. Bagaimana bisa satu permasalahan memiliki dua penilaian? Apakah syariat itu bid’ah ataukah bid’ah itu syari’at? Jawab wahai wahabiyun!!!!

3. Wirid

Al-hamdulillah, Abu Bakar Jabir Al Jazairi mengakui bahwa dzikir yang dibaca ahli thoriqoh dan tasawuf ada yang disyari’atkan. Namun tetap saja ia mencari celah untuk membid’ahkannya. Katanya: “Dzikir mereka ada yang haq disyariatkan Islam, seperti kalimah thayyibah la ilaha illallah mereka namakan sebagai zikir umum, dan ada pula dzikir yang tidak disyariatkan Islam, hanya karangan orang pengikut tarekat seperti lafadz alla, Allah yang diucapkan berulang kali dengan jumlah tertentu, atau melafalkan kata hayyun, hayyun dan semisalnya. Mereka namakan sebagai dzikir khusus (masing-masing tarekat memiliki dzikir khusus sendiri-sendiri) bahkan ada yang mengucapkan huwa,huwa (Dia, Dia) yang mereka namakan dzikir khusus yang paling khusus (khos Al Khos).  “Perhatikanlah !! bagaimana mereka membagikan dzikir menjadi dzikir umum, dizikir khusus dan dzikir paling khusus. Kita berlindung kepada Alloh Azza wa Jalla kadi kesesatan nyata dan kita berlepas diri dari kebohongan yang jelas.”

Pada sub ini saya akan membagi pembahasan menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah  masalah pembagian zikir. Sementara bagian ke dua adalah masalah lafazh zikir seperti Huwa, Alloh dan Hayyu. Namun bagian yang ke-dua akan saya tulis pada artikel selanjutnya, insya Alloh. Dalam artikel ini saya hanya akan membahas bagian pertama, yaitu masalah pembagian zikir.

Menurut ustad wahabi, pembagian zikir menjadi tiga termasuk kesesatan tanpa memberitahu mengapa pembagian itu disebut sesat? Apakah karena Rosululloh SAW tidak pernah membagi zikir menjadi tiga? Jika memang ini alasannya, maka konsekwensi logisnya adalah wahabi juga sesat. Sebab mereka membagi tauhid menjadi tiga yang mana pembagian ini tidak pernah diajarkan oleh Nabi SAW. Bukankah begitu wahai wahabiyun?

Biasanya ustad wahabi akan mengelak dan berkata begini; “Anda salah. Pembagian tauhid menjadi tiga hanya merupakan penjelasan. Jadi itu bukan bid’ah.”
Jika demikian maka saya katakan: “Pembagian dzikir menjadi tiga juga hanya merupakan penjelasan. Jadi itu bukan bid’ah.”

Dalam pikiran wahabi, segala sesuatu harus ada contohnya dari Nabi SAW. Jika tidak ada contohnya berarti bid’ah. Nabi SAW pernah melakukan baiat, seperti saat baiat aqobah dan baiat ridwan. Lalu mengapa ketika ahli thoriqoh melakukan baiat kalian sebut sebagai bid’ah padahal Nabi SAW mencontohkannya? Jawab wahai wahabiyun!!!

2 comments:

SaputraMZ said...

Wah aku suka artikelnya mantab bangetz, syiar dan dakwah semoga barokah masbro!!

Admin said...

Terimakasih. semoga bermanfaat. Tolong bantu kami menyebarkan blog ini. Beritahu temen2 dan saudara anda. terimakasih sebelumnya.

Post a Comment

Silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates