Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Thursday, April 18, 2013

Mafahim Jihad Yang Harus Diluruskan


Sebagian orang mengatakan bahwa memerangi musuh adalah jihat kecil. Adapun jihad besar adalah memerangi hawa nafsu. Mereka berdalih dengan sebuah riwayat dari Jabir Ra, ia berkata, Ada sepasukan datang menghadap Rosululloh SAW setelah berperang. Beliau bersabda kepada mereka: Kalian baru datang dari jihad kecil menuju jihad besar. Mereka bertanya, apa itu jihad besar wahai Rosulalloh? Beliau menjawab, Jihad seorang hamba mengendalikan hawa nafsunya.1

Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Abu Bakar Asy-Syafi’i dalam Fawa’id Al muntaqoh dan Al Baghdadi dalam Tarikh Baghdadi. Dengan hadits ini mereka bermaksud memalingkan orang lain dari memahami pentingnya perang, persiapan untuknya, tekad untuk menegakannya, dan menyiapkan berbagai sarananya.

Menanggapi hal itu, Asy-syahid Hasan Al-Bana mengatakan: Adapun status hadits di atas sebenarnya bukanlah hadits shohih. Al-hafiz Ibn hajar dalam kitab tasdidul Qous mengatakan: Hadits itu memang masyhur, namun sebenarnya itu adalah ucapan Ibrohim ‘Ablah. Imam Iroqi dalam Takhrij Hadits-Hadits Ihya’ Ulumiddin mengomentari hadits itu dan berkata: Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad do’if. Jika saja hadits itu shohih, maka sama sekali tidak benar jika dipahami untuk memalingkan orang lain dari perang. Namun artinya adalah kewajiban bagi seseorang untuk memerangi dirinya sehingga bersihlah seluruh amalnya hanya karena Alloh.2

Dengan demikian, jelaslah bahwasanya riwayat tentang jihad akbar, atau riwayat lain yang senada dengan riwayat tersebut, sama sekali tidak bisa digunakan sebagai hujjah untuk memalingkan umat Islam dari berperang. Analognya seperti ini. Ada seorang kuli selesai melakukan sebuah pekerjaan. Kemudian bosnya bilang: kamu baru selesai dari pekerjaan kecil dan akan melakukan pekerjaan besar.” Meski yang dilakukan oleh kuli itu adalah pekerjaan kecil, namun tetap saja itu merupakan sebuah pekerjaan. Sama halnya dengan perang. Meskipun perang melawan musuh  disebut jihad kecil, namun perang tetap merupakan jihad.

Perhatikan sabda Nabi “Kalian baru datang dari jihad kecil.” Dengan jelas Nabi mengatakan berperang, sebagai jihad kecil. Beliau sama sekali tidak menafikan bahwa berperang termasuk  jihad. Lalu bagaimana riwayat itu digunakan sebagai dalil untuk mengatakan perang bukan bagian dari jihad? Allohumma subhanak hadza buhtan ‘azim. Maha Suci Engkau Ya Alloh, ini adalah kebohongan yang besar.

Refrensi:
1.      Al-baihaqi, kitab zuhd hlm 165 no.373
2.      Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin Juz 2 hlm 42, edisi terjemahan cet. Ke 10, intermedia


0 comments:

Post a Comment

Silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates