Ahir-ahir
ini, sebagian wahabi sangat gencar mengingkari kebenaran nasab habib benar-benar
bersambung sampai Rosululloh SAW. Setelah
mengumpulkan data dan informasi ternyata keberanian mereka itu diplopori oleh
Ustad Firanda. Pada awalnya, Firanda hanya menginggkari kebenaran nasab Habib
Mundzir Al-Musawa. Namun selanjutnya wahabi yang mengikuti jejaknya membabi
buta dalam mengingkari kebenaran nasab Habib. Hampir setiap habib yang mereka
temui dituduh sebagai Habib palsu.
Saya
mencoba mencari tahu alasan pengingkaran mereka. Barangkali ada alasan ilmiyah
yang mereka ajukan. Tapi ternyata mereka tidak memiliki alasan ilmiyah. Alasan yang
mereka ajukan adalah karena nasab bisa dipalsukan dengan mudah. Bisa saja habib
di Indonesia telah memalsukan nasab mereka. Begitu kata wahabi.
Dalam
hal ini saya memiliki pengalaman menarik. Saya bukan habib namun saya pernah
diajak oleh robithoh alawiyah cabang Magelang untuk ikut meneliti kebenaran
nasab seseorang yang mengaku-ngaku sebagai habib bermarga Balfaqih.
Robithoh
alawiyah memiliki data nasab seluruh habib di Indonesia. Waktu itu saya diberi
tugas untuk mencocokan teks nasab orang itu dengan data milik robithoh. Jika ada
nama yang tidak cocok maka nama tersebut akan ditanyakan kepada yang memiliki
nasab itu. Misalnya dalam teks nasab pada kakek yang ke-18 bernama Ahmad. Namun
ternyata dalam data yang dimiliki oleh robithoh tidak ada nama Ahmad pada kakek
yang ke-18. Maka selanjutnya orang yang memiliki nasab itu akan diberi
pertanyaan menyangkut nama Ahmad. Siapa itu Ahmad? Siapa ayahnya? Dia anak ke
berapa? Dia lahir dimana? Dia tinggal dimana saja? Dimana ia tinggal
terahirkalinya?
Jika
orang yang bersangkutan tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
maka ini menjadi salah satu indikasi bahwa nasab itu palsu. Namun robithoh
belum berani mengklaimnya sebagai nasab palsu. Mereka harus melakukan cara-cara
lain. Cara lain yang digunakan oleh robithoh adalah menyuruh orang yang bersangkutan
untuk mengurutkan nasabnya hingga Rosululloh SAW tanpa melihat teks.
Cara
ini tidak dilakukan hanya sekali atau dua kali. Melainkan berkali-kali. Waktu itu
dilakukan sebanyak lima kali. Sebab pada kali ke limanya orang itu salah dalam
menyebutkan nama kakeknya. Dalam teks nasabnya pada kakek yang ke-8 tertulis
nama Muhammad. Namun ia menyebutkan nama Ahmad. Dari kesalahan ini maka
robithoh baru memutuskan bahwa nasab orang tersebut adalah palsu.
Begitulah
sebagian cara robithoh dalam memastikan kebenaran nasab seseorang yang mengaku sebagai
Habib. Sebenarnya masih ada cara lain. Misalnya dengan melihat matanya. Namun karena
saya tidak faham dengan cara ini maka saya tidak akan membahasnya.
Yang jelas
mereka memiliki cara ketat untuk mengabsahkan nasab seseorang yang mengaku
sebagai Habib. Mengenai tuduhan sebagian orang bahwa robithoh mau menerima
sejumlah uang untuk membuatkan nasab, maka saya berlepas tangan dari tuduhan
seperti itu. Saya tidak perlu membahasnya sebab tuduhan itu tidak memiliki
bukti-bukti yang jelas.
Sampai
di sini dapat kita pahami bahwa di antara ribuan habib ada habib yang palsu. Namun
untuk menyatakan kepalsuan nasab seorang habib, kita harus memiliki bukti-bukti
autentik. Kita tidak boleh asal menuduh.
Bagaimanapun juga islam mengajarkan
kita agar menunjukan bukti ketika menuduh.
Jika
memang anda meragukan kebenaran nasab Habib, silahkan anda ajukan gugatan ke
robithoh. Habib siapa yang anda anggap palsu? Siapa namanya? Apa famnya? Mengapa
anda mengatakan nasabnya palsu? Di mana letak kepalsuannya? Jika itu palsu maka
yang benar bagaimana? Terus siapa yang memalsukan? Anda harus bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu. Jika tidak bisa berarti anda menfitnah habib. Maka berhati-hatilah.
Mungkin
wahabi akan berkata: garis nasab seseorang adalah mengikuti ayahnya. Nabi Muhammad
SAW tidak memiliki keturunan dari lelaki. Bagaimana bisa nasab para habib
dinisbatkan kepada beliau?
Jawaban
saya:
Rosululloh
SAW bersabda:
.... وأن الله جعل ذريتى فى صلب على ابن طالب (راوه أحمد والحاكم)
“Sesungguhnya
Alloh menciptakan keturunanku dari tulang sulbinya Ali Bin Abi Tholib.” (HR.
Ahmad dan Hakim)
Beliau
SAW juga bersabda:
وكل ابن أنثى عصبتهم لأبيهم ما خلا ولد فاطمة فإنى أبوهم وعصبتهم
(راوه البيهقى والطبرنى)
Semua
anak yang dilahirkan oleh wanita maka bernasab kepada ayah mereka kecuali
anaknya Fatimah. Sesungguhnya akulah ayah mereka dan nasab mereka. (HR. Baihaqi
dan Thobaroni)
Semua
anak Umy Fatimah Rha nasabnya dinisbatkan kepada Rosululloh SAW. Para habib
adalah cucu Umy Fathimah Rha. Maka jelas nasab mereka bersambung pada
Rosululloh SAW.
Mungkin
wahabi akan berkata: “Jika para habib itu benar-benar keturunan Nabi SAW,
apakah mereka berani melakukan tes DNA?
Jawaban
saya:
Metode test DNA secara umum ada dua. Yang pertama
adalah dengan cara mencocokan DNA orang yang diteliti dengan DNA dirinya
sendiri misalnya yang didapat dari rambut yang tertinggal di sisir, potongan
kuku dan lain sebagainya.
Metode yang kedua adalah cara mencocokkan DNA
orang yang diteliti dengan DNA anggota keluarganya. Setiap sel manusia memiliki
46 yang terdiri dari 22 pasang kromosom somatik dan satu pasang kromosom sex
(XY dan XX). Hampir semua bagian tubuh manusia bisa digunakan dalam tes ini.
Bagian yang dapat digunakan dalam tes adalah sel
yang memiliki inti tetapi seperti darah, swab mulut , sperma, kulit, liur atau
rambut. Keberhasilan tes DNA ini biasanya hampir mendekati 100% akurat.
Untuk lebih jelasnya, baca artikel berjudul Bagaimana Tes DNA Dilakukan?
Dengan
demikian kita bisa melakukan tes DNA dengan menggunakan rambut Nabi Muhammad
SAW. Kepada para wahabi silahkan kalian meminjam rambut Nabi Muhammad SAW yang
di simpan di Grozny, Cheknya. http://www.tempo.co/read/news/2012/02/07/117382255/Chenchya-Terima-Kado-3-Helai-Rambut-Nabi-Muhammad. Setelah itu kita lakukan tes DNA.
Mungkin
wahabi tidak sanggup meminjam rambut tersebut dan masih mengingkari kebenaran
nasab para habib bersambung dengan Rosululloh SAW. Jika demikian maka mari kita
simak hadits berikut:
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu
'anha, ia berkata : saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda : "Al -Mahdi itu keturunanku, dari anak cucu Fatimah." (Sunan
Abi Daud : 373; Sunan Ibnu Majah 2: 1368.) Untuk lebih lengkapnya silahkan baca
artikel saya berjudul Imam Mahdi
Imam
Mahdi adalah keturunan Nabi Muhammad SAW yang merupakan anak cucu Umy Fathimah
Rha. Berarti beliau adalah Habib. Kalian mempercayai kedatangan Imam Mahdi
namun kalian mengingkari Nasab Habib bersambung dengan Rosululloh SAW. Apakah
anda kira Imam Mahdi akan muncul tanpa dilahirkan? Mustahil. Beliau pasti
dilahirkan oleh seorang wanita yang menjadi istri habib. Jika demikian apakah
kalian masih ragu akan kebenaran nasab para habib bersambung hingga Rosululloh
SAW? Jawab Wahai Firanda!!!
13 comments:
Ilmiah sekali.... syukron atas pencerahannya
afwan akhi, ana mau tanya derajat hadist tersebut dan dari jalan siapa hadist tersebut....?
karna yang ana tau kita tidak boleh mengambil suatu rujukan berdasarkan dari hadist yg dhaif, karna hadist yg dhaif tidak bisa dijadikan sebagai hujjah...
jazakallah....
afwan akhi, ana mau tanya derajat hadist tersebut dan dari jalan siapa hadist tersebut....?
karna yang ana tau kita tidak boleh mengambil suatu rujukan berdasarkan dari hadist yg dhaif, karna hadist yg dhaif tidak bisa dijadikan sebagai hujjah...
jazakallah....
terang benderang...
syukron gus... semoga selalu istiqomah berjuang membela panji ahlusunnnah Ash'ariyah Maturidi
Kelompok anak2 Kyai yang berlagak keturunan Habib jadi sakit dong klo begini. Itulah sebabnya suara2 mereka mulai menurun dan semakin lama semakin hilang. Ngaku2 jadi Habib gak laku lagi dijaman ini.
Nasib mereka bisa jadi seperti legenda kaum mormon yang mengklaim keturunan Yahudi. Itulah sebapnya mereka mengingkari Tes DNA, yang katanya bertentangan dengan Kitab Suci. Gereja Mormon mengatakan penelitian sedang memutar untuk menyerang keyakinannya.
Ilmu2 mikrobiologi semakin canggih sekarang, dapat menentukan keturunan melalui tes DNA dengan sangat tepat. Siapa yang ingin menjadi Habib, bolehlah melakukan pengujian, jika beruntung, kamu akan menemukan jejak DNA Timur Tengah dalam untaian genetika anda.
banyak hadist lemahnya
yg meragukan kwalitas hadistnya kreatif dikit dong ,cari aja sendiri ,,,klo udah dpt baru koment , jangan kwalitas org awam [byk nanya ] kelakuan ahli fatwa
tidak ada data yang 100% akurat dalam tes DNA.. disini kayaknya penulis gak ngerti sama sekali soal probabilitas terlebih soal distribusi data :)
coba buka http://www.igenea.com
Siyapa yang ragu ke pada habib diya engga ngerti yaitu ahlussunnh waljamaah kalau engga ngerti ahlussunnah waljamaah gulungan hawarij gemana
Paling bener ya check DNA itu Dari rambut nabi, krn bnyk unsur kepentingan dlm masalah keturunan nabi, blm lg keturunan beliau yg mastur (sengaja ditutupi nasabnya) krn benturan politik dll.
yang patut diketahui secara mudah yaitu.
agama islam ini milik allah swt,
kemudian rasulullah, beliau ini tidak bicara urusan agama kecuali apa apa yang diwahyukan saja, dengan kata lain tidak pernah mendahului.
dan para sahabat dari muhajirin dan ansar, mereka ini sudah dikasih pangkat oleh allah swt sebagai ummat terbaik yang pernah ada.
selanjutnya ulama adalah pewaris para nabi, sudah pasti disana tidak boleh menambah/mengurangi.
dan kita kita hanya mengikuti mereka dengan cara yang baik.
sayangnya di antara habaib ada yang bikin bikin urusan agama yang tidak ada tuntunan nya, ini yang jadi pertanyaan bagi saya.
Post a Comment
Silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ini