Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Saturday, April 27, 2013

Kerancuan Manhaj Wahabi III


Pada episode lalu, kita ajukan 3 pertanyaan buat wahabi. Oleh karena tiga pertanyaan terlalu berat bagi wahabi, maka selanjutnya kita perkecil pertanyaannya menjadi dua. Namun ternyata wahabi masih tak bisa menjawabnya. Tidak ada pilahan lain kecuali memperkecil pertanyaan lagi menjadi satu. Akan tetapi, wahabi masih saja tidak mampu menjawab.

Tiga pertanyaan itu telah saya simpan diblog saya. Barang kali 1 tahun mendatang, ada wahabi yang sanggup menjawabnya. Di samping itu, tiga pertanyaan tersebut bisa kita gunakan saat wahabi mempersoalkan amalan-amalan aswaja yang katanya bid’ah sesat. Silahkan dicopas http://goleksurgo.blogspot.com/2013/04/kerancuan-manhaj-wahabi_7822.html 

Kita lupakan episode lalu. Sebab konsep bid’ah model wahabi telah babak belur hanya dengan satu pertanyaan. Selanjutnya kita runtuhkan konsep tersebut dengan dua pertanyaan lagi. Telah sama-sama kita ketahui bahwa wahabi melarang membagi bid’ah menjadi bid’ah hasanah dan bid’ah sayyi’ah. Namun selanjutnya, justru mereka sendiri yang membagi bid’ah menjadi bid’ah agama dan bid’ah dunia. 

Ketika menjelaskan masalah bid’ah dunia, Utsaimin berkata:
الأصل في أمور الدنيا الحل فما أبتدع منها فهو حلال إلا ان يدل الدليل علي تحريمه.
Artinya:
“Hukum asal perbuatan baru (bid’ah-red) adalah halal. Jadi bid’ah dalam urusan dunia itu halal kecuali ada dalil yang menunjukan keharamannya.” (Syarah Al-Aqidah Al-Wasithiyah, hlm. 639-640).

Perhatikan kalimat “kecuali ada dalil yang menunjukan keharamannya.” Kalimat ini menunjukan bahwa dalam bid’ah dunia ada yang diharamkan. Telah maklum bahwa syari’at tidaklah mengharamkan sesuatu kecuali sesuatu itu jelek. Seperti zina. Zina hukumnya haram karena zina adalah perbuatan yang jelek. Dapat dipahami bahwa dalam bid’ah dunia, ada yang hasanah (baik) dan sayyi’ah (jelek).

Pertanyaannya:
1.    Salahkah jika saya membagi bid’ah dunia menjadi bid’ah hasanah dan bid’ah sayyi’ah?
a.       Salah.
b.      Tidak salah.
2.    Jika saya salah, berarti semua bid’ah dunia baik. Jika semua bid’ah dunia baik, berarti Utsaimin salah. Namun jika saya tidak salah, maka apakah saya salah jika membagi bid’ah?
a.       Salah.
b.      Tidak salah.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates