Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Tuesday, April 23, 2013

Ketidak Pahaman Firanda Terhadap Madzhab Asy’ari.

Dalam artikelnya, Firanda membuat kesimpulan sebagai berikut: “KEEMPAT : Diantara bukti bahwasanya dalil akal tidak bisa didahulukan di atas dalil naqli, ternyata akal para pemuja akal saling kontradiksi. Akal para imam Mu'tazilah –yang menolak seluruh sifat-sifat Allah- ternyata bertentangan dengan akal para imam Asyaa'iroh –yang menetapkan sebagian sifat-sifat Allah-.”


Tanggapan:

Mengapa anda tidak menyertakan refrensi dari kitab-kitab madzhab asy’ariyah untuk mendukung ucapan anda tersebut, wahai firanda?!! Kebetulan, selama tiga tahun (2006-2009) saya mengajar bidang teologi madzhab asy’ari di pondok Darut Tauhid, Kedungsari, Purworejo, Jawatengah. 

Ini, saya memiliki kitab-kitab ulama asya’iroh. Mari kita bertemu dalam satu majlis kemudian kita lihat bersama, adakah ulama asya’iroh yang lebih mendahulukan akal ketimbang nas Qur’an dan hadits? Adakah wahabi yang berani? Atau mereka ketakutan kemudian membuat alasan takut di hajar? Alasan basi yang tidak pantas dikemukakan oleh orang yang mengaku-ngaku mengikuti sunah nabi. 

Saya pastikan kepada anda wahai Firanda dan seluruh wahabiyun, bahwa anda tidak akan menemukan pendapat seperti itu. Ucapan anda hanya merupakan kepahaman anda yang cupet yang tidak mampu memahami madzhab Asy’ari. Berikut saya nukilkan pernyataan salah satu ulama Asya’iroh, hujatul islam, Imam Ghozali.
وأهل النظر في هذا العلم يتمسكون اولا بأيات الله تعالى من القران ثم بأخبار الرسولsثم بالدلائل العقلية والبراهين القياسية   
Artinya: “Ahli nazhor (nalar) dalam ilmu (aqidah) ini pertama-tama berpegang dengan ayat-ayat Alloh ta’ala, yakni Al-Qur’an kemudian dengan khobar (hadits) Rosul SAW selajutnya dengan dalil akal dan argumentasi analog.” (Imam Ghozali, Ar-Risalah Al-Laduniyah, hlm. 244)

Satu hal yang tidak mampu dipahami oleh Firanda dalam masalah ini adalah alasan yang mendasari asy’ari dan mu’tazilah dalam menggunakan akal. Firanda mengira bahwa keduanya sama-sama menggunakan akal kemudian terjadi perbedaan pendapat. Sehingga Firanda mengatakan: ternyata akal para pemuja akal saling kontradiksi. Akal para imam Mu'tazilah –yang menolak seluruh sifat-sifat Allah- ternyata bertentangan dengan akal para imam Asyaa'iroh –yang menetapkan sebagian sifat-sifat Allah-.”

Maka dari itu, saya akan menjelaskan masalah ini. Pertama, madzhab asy’ari meyakini bahwa Alloh memiliki sifat sebagaimana yang tertera dalam Al-Quran dan Hadits sementara mu’tazilah sama sekali tidak mempercayai sifat-sifat tersebut. Kedua, dalam memahami ayat atau riwayat tentang sifat Alloh, madzhab asy’ari memiliki dua metode, yaitu tafwidh dan ta’wil. Kedua metode ini merupakan metode ulama salaf yang sholih sebagaimana yang saya jelaskan dalam artikel berjudul Mafahim Yang Harus Di Luruskan IV 

Metode ta’wil dengan menggunakan akal dalam madzhab asy’ari adalah untuk menandingi mu’tazilah dan pemikir filosof yunani. Ulama Asya’iroh menggunakan akal karena yang mereka hadapi adalah aliran yang lebih mendahulukan akal ketimbang nas. Seandainya mu’tazilah tidak menggunakan dalil aqli untuk menolak sifat Alloh, niscaya asya’iroh tidak akan menggunakan dalil aqli untuk membuktikan kebenaran sifat Alloh. Niscaya mereka lebih memilih metode tafwidh. Inilah yang dalam madzhab asy’ari disebut, “Terpaksa Menggunakan Akal.”

Mereka terpaksa menggunakan akal untuk menta’wil ayat dan riwayat tentang sifat yang secara literal serupa dengan mahluk. Tujuannya adalah untuk membantah mu’tazilah. Oleh karena tujuan penggunaan akal adalah untuk membuktikan kebenaran adanya sifat-sifat Alloh, sudah barang tentu pendapat Asya’iroh bertentangan dengan mu’tazilah yang dalam penggunaan akal bertujuan untuk mengingkari sifat-sifat Alloh.

Pertentangan antara pendapat ulama asy’ari dan mu’tazilah ini adalah bukti bahwa asya’iari berjuang menggunakan akal untuk membela Aqidah ahlu sunah waljama’ah yang berdiri di atas dalil Al-Qur’an dan Hadits. Bukan karena keduanya sama-sama mengagungkan akal kemudian terjadi perbedaan pendapat sebagaimana anggapan Firanda.

Berikut saya nukilkan komentar Ibn Subuki dalam Syarah Aqidah Ibn Hajib mengenai madzhab asy’ari. Kata beliau:
اعلم أن أهل السنة والجماعة كلهم قد اتفقوا علي معتقد واحد فيما يجب ويجوز ويستحيل وإن اختلفوا في الطرق والمبادئ الموصلة لذلك . و بالجملة فهم بالإستقراء ثلاث طوائف
الأولى : أهل الحديث. ومعتقد مباديهم الأدلة السمعية الكتاب والسنة والإجماع
الثانية : أهل النظر العقلي وهم الأشعرية والحنفية الماتريدية .
الثالثة : أهل الوجدان والكشف وهم الصوفية .

Artinya:
“Ketahuilah bahwa ahlu sunah waljama’ah, semuanya sepakat dalam sifat yang wajib (bagi Alloh) sifat jaiz dan sifat muhal, meskipun mereka berbeda dalam metode dan mabadi yang mengantarkan kepada kesepakatan tersebut. Secara global, menurut penelitian, mereka terdiri dari tiga golongan: Pertama, ahli hadits. Kedua, Ahli berfikir secara akal. Mereka adalah Asy’ariyah dan Hanafiyah Al-Maturidiyah. Ketiga, Ahlul wujdan dan Kasyaf. Mereka adalah orang-orang sufi” (Yusuf Abdur Rozaq, dalam ta’liqnya atas kitab Isyarotul Marom, hlm. 298, cet. Musthofa Halaby)

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh salah satu ulama hanbali, yakni Imam Muhammad Bin Ahmad As-safarini Al-hanbali. Kata beliau:
أهل السنة والجماعة ثلاث فرق : الأثرية وإمامهم أحمد بن حنبل . والأشعرية وإمامهم أبو الحسن الأشعرى . والماتريدىةلاوإمامهم أبو منصور الماتريدي .

Artinya: “Ahlu sunah waljama’ah adalah tiga golongan, yaitu (1) Al-atsariyah. Imam mereka adalah Ahmad Bin Hanbal. (2) Asy’ariyah. Imam mereka adalah Abu Hasan Al-Asy’ari. (3) Maturidiyah. Imam mereka adalah Abu Manshur Al-Maturidi.” (Lawami’ul Anwar Al-Bahiyah Wa Sawathi’ul Asror Al-Atsariyah, hlm 73)

Itulah pernyataan Ibn Subuki dan Imam As-safarini mengenai Madzhab Asy’ari. Keduanya menyatakan bahwa madzhab Asy’ari adalah termasuk ahlu sunah waljama’ah. Pertanyaannya: Adakah ulama yang menyatakan bahwa WAHABI YANG DIDIRIKAN OLEH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB, ATAU WAHABI YANG TAQLID BUTA TERHADAP IBN TAIMIYAH, TERMASUK AHLU SUNAH WAL JAMA’AH? Jawab wahai wahabiyun!!!


1 comments:

Anonymous said...

Blog nya penyembah kubur yg kebakaran jenggot kamu ya? Wkwkwkwkwkwkwk
KAsiaaaaannnn.....

Post a Comment

Silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates