Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Monday, May 6, 2013

Bid’ah (Bolehkah dibagi?)


Saya hanya santri. Saya bukan ulama apalagi mujtahid. Saya berusaha memosisikan diri sesuai dengan kemampuan saya. Oleh karena saya tidak mampu berijtihad, maka saya bertaqlid. Dalam masalah pembagian bid’ah, saya bertaqlid kepada ulama mujtahid yang membagi bid’ah. Sebagai contoh adalah Imam Syafi’i. Beliau membagi bid’ah menjadi dua. Maka dari itu saya juga setuju dengan pembagian bid’ah.

Akan tetapi, wahabi yang memang tercipta untuk membuat kericuhan, menyalahkan orang yang bertaqlid. Sehingga mereka menyalahkan pembagian bid’ah. Menurut mereka bid’ah tidak boleh dibagi. Sebab Rosululloh SAW tidak pernah membagi bid’ah. Menurut wahabi, orang yang membagi bid’ah adalah ahli bid’ah yang mempertahankan kebid’ahannya. Hal ini disampaikan oleh hampir semua pengikut manhaj wahabi. Salah satunya adalah Yasmin Al Madhi Al-wahabiyah

Katanya: “Tidak ada bid’ah yang di bagi-bagi. Bid’ah adalah dollallah. Yang berbagi bid’ah adalah ahlil bid’ah yang memang sengaja mempertahankan kebid’ahannya. Rosullollah tidak pernah membagi-bagi bid’ah atau mengatakan bid’ah hasan. Hanya orang-orang yang jahil saja yang muter-muter untuk melinter hadist dan mereka-reka”.

Berikut screen shotnya:  
Jika kurang jelas, klik screen shotnya


Jadi Yasmin Al Madhi Al-wahabiyah melarang pembagian bid’ah.  Maka tema artikel ini adalah tentang Pembagian Bid’ah. Untuk mempermudah dalam memahami, kita buat satu pertanyaan, bolehkah bid’ah dibagi?

Beberapa hari kemudian Yasmin Al Madhi Al-wahabiyah menukil kalam Imam Syafi’I yang membagi bid’ah menjadi dua tanpa mengkritik pembagian tersebut. Ini menunjukan bahwa Wahabi setuju dengan pembagian bid’ah.

Berikut screen shotnya:
Jika kurang jelas, klik screen shotnya


Kita bertanya-tanya, sebenarnya bid’ah boleh dibagi ataukah tidak?  

Ternyata, ulama wahabi yang bernama Utsaimin melakukan pembagian bid’ah. Katanya:
الأصل في أمور الدنيا الحل فما أبتدع منها فهو حلال إلا أن يدل الدليل علي تحريمه لكن أمور الدين الأصل فيها الحظر فما أبتدع منها فهو حرام بدعة إلا بدليل من الكتاب والسنة علي مشروعيته (العثيمين شرح العقيدة الواسطية ص 639-640 )


“Hukum asal perbuatan baru dalam urusan-urusan dunia (Bid’ah dunia-red) adalah halal. Jadi bid’ah dalam urusan-urusan dunia itu halal kecuali ada dalil yang menunjukan keharamannya. Tetapi hukum asal perbuatan baru dalam urusan agama (Bid’ah agama-red) adalah dilarang. Jadi berbuat bid’ah dalam urusan agama adalah haram dan bid’ah kecualai ada dalil dari al-Kitab dan as-sunah yang menunjukan disyari’atkannya.”

Perhatikan kalimat “Jadi, bid’ah dalam urusan-urusan dunia”. Kalimat ini menunjukan bid’ah dunia. Selanjutnya perhatikan kalimat “Jadi, berbuat bid’ah dalam urusan agama”. Kalimat ini menunjukan bid’ah agama. Dapat dipahami bahwa Utsaimin juga membagi bid’ah.

Kesimpulannya bid’ah boleh dibagi. Imam Syafi’I membagi bid’ah menjadi dua, bid’ah mahmudah dan bid’ah madzmumah. Ulama wahabi (Utsaimin-red) juga membagi bid’ah menjadi dua, bid’ah agama dan bid’ah dunia.

Jadi siapa yang salah? Ulama wahabi –Utsaimin- yang membagi bid’ah? ataukah member wahabi –Yasmin Al Madhi Al-wahabiyah- yang melarang membagi bid’ah? Jawab wahai wahabiyun!!! 

3 comments:

Anonymous said...

ustad nggolek surga, siapa bilang ahlu ssunnah tidak membagi bidah.???
Kta tidak membagi bidah dlam ushul din yg sudah lengkap.. Sbgaimna dlam firman Alloh. "alyauma akmaltu lakum dienakum...
Klo dlam urusan dunia itu laen lgi...
Antum a'lamu bi umuuri dunyaakum..

Jdi perlu di ingat penpmbagiannya hanya dlam konteks nau' saja.
Klo aswaja mereka membagi dlam usuluddin. Bidah hasanah dan sayyiah.. Padahal yg namanya bidah sayyiah smua..
Walllohua'lam.

Admin said...

Kta tidak membagi bidah dlam ushul din yg sudah lengkap.
=============
kalo begitu mengapa wahabi membuat bid'ah tentang pembagian tauhid jd tiga?

Cocot said...

Klo aswaja mereka membagi dlam usuluddin. Bidah hasanah dan sayyiah.
================
Kalo mau nyebar fitnah kira2 mas... :D

Post a Comment

Silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates