Takbirotul Ihrom merupakan salah satu rukun sholat. Menegtahui tata cara Takbirotul
Ihrom sangatlah penting. Sebab jika Takbirotul Ihrom kita salah maka
sholat kita tidak sah. Bacaan Takbirotul Ihrom merupakan bacaan yang telah
ditentukan lafazhnya, yaitu lafazh الله dan
lafazh أكبر
.
Dalam
kitab Safinah dijelaskan syarat-syarat Takbirotul Ihrom, sebagai berikut:
Harus
dibaca ketika berdiri jika shalat fardhu, Harus dengan bahasa arab, Harus
dengan lafadz Jalalah الله , Harus dengan lafadz “Akbar/ أكبر”, Tertib
antara 2 lafadz tersebut yaitu لله أكبر, Hamzah
pada lafadz “Allah/ لله ” tidak boleh dibaca panjang, Ba’ ( ب) pada
lafadz “akbaru/ أكبر ” tidak boleh dibaca panjang, Ba’ ( ب) pada
lafadz “akbaru/ أكبر ” tidak boleh dibaca tasydid, Sebelum
lafadz “Allah/ لله ” tidak boleh ditambah “wa”.
Diantara
lafadz “Allah/ لله ” dan “Akbaru/ أكبر ”
tidak boleh berhenti lama, Tidak boleh berhenti sebentar, Seluruh huruf-huruf
takbiratul Ihram harus bisa didengar oleh telinga di Mushalli sendiri, Lafadz “
لله أكبر
” harus diucapkan ketika menghadap kiblat, Tidak boleh merusak atau
mengubah satu huruf dari huruf-huruf takbiratul Ihram, Bila sebagai makmum,
takbiratul Ihram harus sesudah Imam.
Sekarang
bagaimana jika dua lafazh Takbirotul Ihrom dipisah atau hanya
menggunakan satu lafazh saja sebagaimana yang ditanyakan oleh saudara kita
berakun ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ :
“Imam di masjid / suro sebelah, jika
Takbiratul Ihrom bukan allâhu-akbar, tetapi Allâh-hu akbar atau Allâh
saja, sah kah?”
Jawab:
Takbirotul
Ihrom
seperti itu adalah tidak sah. Sebab tidak memenuhi syarat Takbirotul Ihrom. Wallohu a'lam.
1 comments:
Oke
Post a Comment
Silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ini